Buthak B9 - Mojokerto : Tidak ringan!

Sejauh ini, saya sudah mendaki ke wilayah-wilayah terdekat dari rumah. Dan begitupun saat ini, setelah lama tidak melakukan pendakian, saya (masih) bersama keluarga, berkesempatan untuk melakukan pendakian ke Gunung Butak B9, Desa Blentreng, Kec. Gondang, Kab. Mojokerto. Hitungannya bukan gunung juga karena hanya 800 mdpl. Mungkin lebih tepatnya bukit. Tapi tunggu dulu, jangan diremehkan mentang-mentang kecil. Kecil-kecil cabai rawit.
Mengapa? 

Alasannya sebenarnya adalah faktor kondisi. Sudah lama bukit ini tidak didaki, selama puasa-lebaran 2022 hanya ada 2-4 orang yang mendaki ke bukit ini. Sehingga sebelum kami berangkat mendaki, kami mendapatkan peringatan dari pengelola basecamp, bahwa jalannya rungseb (kacau, banyak tumbuhan liar yang menutupi jalan setapak). 

Untuk memulai pendakian menuju B9, kalian harus menuju ke Desa Blentreng, Kec. Gondang, Kab. Mojokerto, bisa langsung di cari di google map. Selama perjalanan ke wilayah ini, hampir tidak menemukan jalan rusak parah karena sampai wilayah Desa Blentreng pun jalanannya sudah di cor. Jadi aman-aman semua. Tetap kalian harus berhati-hati selama berkendara. 

Ketika sudah sampai, kita akan diarahkan warga dan mengisi formulir pendaftaran di salah satu rumah warga pengelola basecamp. Biayanya Rp. 10.000 / orang. Selanjutnya kami berjalan naik turun mengikuti jalan cor sampai di pos 1. Terdapat gubuk yang berseberangan dengan sebuah bangunan pondok pesantren yang masih baru akan dibuka kira-kira tahun depannya (2023). 

Setelah istirahat di Pos 1, kita masih akan berjalan di jalan cor kecil yang hanya muat untuk sepeda motor, naik menuju ladang-ladang warga. Sampai jalan cor habis, kami masih belum menemukan jalanan tajam seperti turunan atau panjatan yang terlalu menukik. Terdapat banyak panah arah yang mengarahkan kita ke arah puncak. Tidak perlu khawatir tersesat. 

Setelah jalanan cor habis, kita akan disuguhkan jalanan naik dengan beralaskan tanah merah yang kemungkinan licin saat hujan. Untunglah kami naik ke atas saat pagi hari cuaca cenderung terang panas. Setelah melewati ladang warga kita mulai berjalan di punggungan. Punggungan yang panjang dan terik dengan sedikit pohon. 

Sebagai catatan, di punggungan itu terdapat banyak rumput agak tinggi dan menutupi jalanan, juga terdapat banyak nyamuk. Benar jika disebut rungseb. Jalanan pun cenderung naik terus menerus dan sedikit wilayah landai. Terus menerus naik bukit sampai akhirnya terlihat bendera merah putih di atas bukit terakhir. Itulah puncak B9. Rumput liar benar-benar banyak menutupi jalanan setapak sehingga kami harus lebih berhati-hati saat memilih jalan yang tidak terlalu terlihat. 

Agak terkejut karena ke arah puncak B9, ada tambahan lagi catatan selain sudah ditutupi rerumputan, tanjakan 45 derajat dengan batuan pijakan yang licin karena lumut. Tak ayal untuk sampai ke puncak, kami butuh agak merangkak naik. Dan akhirnya, setelah kurang lebih berjalan 1 jam 30 menit (jalan sangat santai sekali) sampailah kami pada puncak B9.

Perasaan sampai puncak bagaimana? Panas sekali! Padahal waktu baru menunjukkan pukul 9 lebih.  Tidak ada pepohonan sama sekali. Setelah puas berfoto sekitar 15 menit, kami putuskan untuk turun. Tidak tahan dengan panas. 

Begitulah kurang lebih keseruan di puncak B9 Mojokerto. Kami kembali turun dengan selamat sampai di rumah. Kesan mendaki B9 ini cukup kuat. Sebenarnya bukit ini cukup cocok untuk pemula dengan estimasi tracking yang tidak terlalu lama. Tapi karena sudah lama tidak banyak yang mendaki, perlu dijadikan catatan mengenai jalan licin berlumut dan rumput yang sudah menghalangi jalan setapak. 

Semoga membantu wawasan teman-teman yang ingin mendadi Butak B9 Mojokerto. Jangan lupa bawa topi! Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Let's get Semarang!

Kisah Cinta

Malulah Menulis Bila Tidak Banyak Membaca